Saturday 20 April 2013

Puisi Penantian

Dibalik nurani yang gelap, yang tinggal hanya penantian dengan segala kebutaan. Ah, dia telah pergi dan bicara tak akan kembali hanya dengan ditangisi

Penantian, luka ini, kenikmatan bathin. Karena ambigu cinta yang bersemi hancur dibalik entitas mawar berduri. Lebur dibalik sindrom semesta.

Suara sukma ini hanya mengeras, melengking dan menggaung di batas jiwa diantara dinding-dinding hati yang luluh dan raga yang lapuk. Berusaha melindungi diri dari tetes-tetes segala sedih, luka dan kecewa.

Terus melaju…!!!
Karena detak sanubari yang dahaga helaan nafasnya adalah kesedihan yang dijerat penderitaan dan keputusannya, debu-debu kubur yang akan mengantarkan jiwa ke gerbang abadi.


No comments:

Post a Comment