Dibalik nurani yang gelap, yang tinggal hanya penantian dengan segala kebutaan. Ah, dia telah pergi dan bicara tak akan kembali hanya dengan ditangisi
Penantian, luka ini, kenikmatan bathin. Karena ambigu cinta yang bersemi hancur dibalik entitas mawar berduri. Lebur dibalik sindrom semesta.
Suara
sukma ini hanya mengeras, melengking dan menggaung di batas jiwa
diantara dinding-dinding hati yang luluh dan raga yang lapuk. Berusaha
melindungi diri dari tetes-tetes segala sedih, luka dan kecewa.
Terus melaju…!!!
Karena
detak sanubari yang dahaga helaan nafasnya adalah kesedihan yang
dijerat penderitaan dan keputusannya, debu-debu kubur yang akan
mengantarkan jiwa ke gerbang abadi.
No comments:
Post a Comment